nyanyiansilam
Sunday, February 29, 2004
Bangau-bangau kertas
Post pertama kali, Selasa 25 maret 03, di mediaplus

Masih ingat dengan kisah Sadako Sasaki? Hampir 58 tahun yang lalu, ketika ‘the little boy’ meluluhlantakkan Kota Hiroshima, Sadako masih berusia dua tahun. Mungkin saja saat itu keluarga Sadako bersukur selamat dari peristiwa yang mengerikan itu. Tapi sepuluh tahun sesudahnya, Sadako harus berjuang melawan leukemia yang siap merenggut nyawanya. ‘Lipatlah seribu bangau kertas dan permintaanmu akan terwujud.’ Dan Sadako melewati hari-harinya di rumah sakit dengan membuat bangau-bangau kertas.

Empat puluh delapan tahun sejak kematian Sadako, ratusan ribu bocah di Irak akan mengalami hal yang sama. Embargo ekonomi di Irak sudah cukup banyak menciptakan derita berkepanjangan bagi bocah-bocah Irak. Kelaparan, kekurangan gizi, merupakan hal yang biasa dijumpai di sana, sebuah proses menuju ‘the lost generation.’ Dan kini bom terus berjatuhan di atas tanah Irak.

Children’s Peace Monument di Peace Memorial Park Kota Hiroshima hanyalah sebuah tugu peringatan yang bisu, tak dapat berbuat satupun. Andai saja berjuta-juta bangau kertas memenuhi langit Irak, menebarkan kedamaian dalam tiap kepekannya. Tapi sayang, berjuta-juta bangau kertas harus musnah terbakar oleh sebuah keangkuhan dan keserakahan.
posted by adhip @ 10:32 AM  
Saturday, February 28, 2004
Siapa perempuan indonesia terkenal saat ini?
Post pertama kali, Ahad 23 maret 03 di mediaplus

Kalau saja pertanyaan itu ditujukan pada saya, jawaban yang akan saya berikan bukan Marwah Daud, Khofifah, atau Wardah Hafidz ataupun juga Dita Indah Sari. Mau tau? Siapa lagi kalau bukan ….Inul dan Mak Erot.

Inul dengan goyang ngebornya tidak perlu dibahas lagi. Siapa sih yang tidak kenal dia. Dari Mr. President kita sampe tukang ojek juga tau. Lagian sudah banyak koran-koran dan majalah top yang ngeeksploitasi goyangannya. Sekarang juga dia sudah muncul di iklan anti nyamuk bakar, goyang ngebor di samping Wak Haji.

Mak Erot lain lagi. Nama ini juga sering saya dengar di acara-acara komedi televisi, dari lawakan Pesta, Ngelaba sampai sinetron Kecil-kecil jadi manten (ini yang sempat saya nonton acaranya, yang lainnya barangkali masih ada)Perempuan yang katanya sudah berusia 120 tahun ini menjadi sangat terkenal karena kemampuannya mengatasi problem pria (hahaha….payah kalao kamu nggak tau). Promosi pengobatannya gencar di berbagai kota, termasuk tentunya di Makassar. Kalau tidak salah, setaon sudah iklan pengobatannya muncul di koran lokal fajar. Praktek pengobatannya sendiri tidak menetap alias dua bulan sekali cucu Mak Erot yang telah diwarisi ilmu buka praktek di hotel selama dua pekan lalu pergi lagi. Tidak tau terapi ini manjur atau tidak, setelah beberapa kali datang di Makassar baru pekan lalu ada pasiennya yang akan menggugat Mak Erot karena hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan dalam iklan (fajar,14 maret 03). Wah….ada yang punya pengalaman dengan Mak Erot?
posted by adhip @ 9:28 AM  
Friday, February 27, 2004
Purnama di Langit Baghdad
Post pertama kali, sabtu 22 maret 03 di mediaplus

Jengkel dengerin berita penyerangan AS dan Inggris ke Irak, mendingan duduk di teras sambil nikmatin capucino instan hangat. Eh… ternyata lagi bulan purnama. Rasa jengkel hilang dah (tapi tidak seluruhnya). Tapi, pernah tidak kamu meluangkan waktu sebentar, memandang langit malam dengan bintang-bintangnya, dan mengikuti penggalan-penggalan bulan dari hari ke hari? Dari langit malam yang tanpa bulan, terus muncul sepotong kecil, bulan sabit, kemudian setengah lingkaran, lalu purnama hingga kembali lagi ke langit malam tanpa bulan. Asyik tuh, apa lagi sambil memutar ulang memori aktivitas keseharian kamu sejak bangun pagi sampai mau tidur kembali atau sambil ngelamun (katanya sih, kalau ngelamun malam-malam bisa kesambet setan :D).

Seperti juga saya malam ini, ngeliatin bulan dalam bulatan sempurna dengan pancaran kuning teduh (sebenarnya sih cahaya matahari yang dipantulkan), langsung mikir kalau kita hidup seperti tersekat-sekat. Terpisahkan oleh tembok, ruang, daratan dan lautan yang luas. Saya yang di teras lagi asyik ngelamun, mungkin tetangga sebelah lagi nonton sinetron atau tetangga yang lain lagi ngorok. Jauh di daratan sana mungkin ada yang lagi ngebunuh. Seperti juga orang-orang di Baghdag yang harus dicekam rasa takut dengan bom-bom yang terus berjatuhan. Pfffh, pengecut bangat si bebal blo’on Bush. Masa’ dia nyuruh tentara dan rakyat Irak untuk tidak melawan dengan alih-alih yang diserang tuh cuma Saddam dan keluarga. Tapi kok dengan tigaratusribu lebih pasukan yang beraninya cuma ngebom dengan ratusan pesawat tempur plus peluru kendali yang dilepas dari kapal induk? Wee… jengkelnya jadi kambuh lagi nih!
posted by adhip @ 2:49 PM  
Monday, February 23, 2004
Nama kota makassar
Makassar sebagai sebutan Kerajaan Kembar Gowa Tallo terletak di pesisir pantai sebelah barat semenanjung Sulawesi Selatan.
Pada mulanya merupakan bandar kecil yang didiami oleh Suku Makassar dan Bugis yang dikenal sebagai pelaut ulung dengan perahu Pinisi atau Palari.
Jika ditinjau dari sejarah, Kerajaan Majapahit dibawah pimpinan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) dengan Maha Patih Gajah Mada, bertepatan dengan masa
pemerintahan Raja Gowa ke-II Tumasalangga Baraya (1345-1370). Makassar sudah dikenal dan tercantum dalam lembaran Syair 14 (4) dan (5) Kitab
Negarakertagama karangan PRAPANCA (1364) sebagai Daerah ke-VI Kerajaan Majapahit di Sulawesi.
Disebut Makassar sampai tahun 1971 yang kemudian berganti nama menjadi Ujung Pandang. Selanjutnya, sejak tahun1999 hingga sekarang menjadi Makassar kembali. Makassar berfungsi sebagai pintu gerbang ke pulau rempah-rempah Maluku dan seluruh titik di timur. Dari tahun 1500an, kota perdagangan Makassar adalah titik pertemuan bagi seluruh pelayaran dan aktivitas komersil di timur Jawa. Dengan pelaut dan kapal dagang yang berdatangan dari berbagai penjuru, Makassar mendapatkan pengakuan sebagai kota internasional karena adanya pedagang Cina, Eropa, India, Malaysia, Jepang. Namun barangkali pelaut dan pedagang yang paling terkenal adalah orang lokal sendiri.
Orang Makasar dan Bugis menjadi terkenal di seluruh Asia Tenggara, melayari pelabuhan dari Malaka hingga Manila. Perahu bugis (perahu kayu) sangat
terkenal dalam kemampuan berlayarnya. Sebenarnya, lebih kurang 800 buah perahu jenis ini masih digunakan hingga kini untuk berdagang dan pelayaran lokal, walaupun kebanyakan diantaranya menggunakan motor. Dan sebanyak 1000 buah yang lebil kecil namun mirip, berlayar hingga Singapura dengan hanya menggunakan angin di layarnya dan bintang untuk alat bantu navigasinya.

Fort Rotterdam

Fort rotterdam merupakan peninggalan sejarah keperkasaan kerajaan masa lalu di Sulawesi Selatan. Kerajaan yang sangat kuat dan berjaya di Sulawesi pada masa abad ke-17 adalah kerajaan Gowa, dengan ibukota Makassar. Ibukota Makassar masa itu dilihat dari arah laut adalah sebuah kota dilengkapi oleh perbentengan. Kerajaan mempunyai 17 benteng yang melindungi ibukota dan daerah sekitarnya.


Benteng pertahanan ini sejak awal dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa ke-X yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung, juga terkenal dengan nama Karaeng Tunipalangga Ulaweng. Bentuk dasar benteng ini adalah segi empat dengan gaya arsitektur Portugis yang di buat dari bahan tanah liat, modelnya sama dengan benteng di Eropa diabad ke-16 dan ke-17. Dengan tambahan tonjolan keluar melekat pada bentuk dasar pada benteng tampak seperti penyu. Sebagian sumber berpendapat bahwa dengan bentuk penyu itu menggambarkan kerajaan Gowa adalah kerajaan pelaut dan benteng itu sebagai pelindung ibukota.


Ketika Belanda menguasai Celebes (Pulau Sulawesi) sekitar tahun 1666 dan tahun 1667, benteng tersebut diduduki Belanda. Admiral Cornelis Yanson Speelman mengubah nama benteng pertahanan itu menjadi Rotterdam yang diambil dari nama tempat kelahiran Petronella, kekasihnya.
Pada masa itulah benteng menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan. Selama pendudukan Jepang benteng berfungsi sebagai pusat studi pertanian dan bahasa.
Sekarang bangunan yang ada di dalam benteng dimanfaatkan oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Taman Budaya (kesenian, pagelaran tari, musik dan lain-lain), serta museum negeri, museum menggelar berbagai benda sejarah, manuskrip, patung, keramik, pakaian tradisional dan berbagai benda budaya lainnya dari kebanyakan suku bangsa di Sulawesi Selatan.

*) nukilan dari situs makassar dan bapedalda makassar
posted by adhip @ 8:57 AM  
 
About Me

Name: adhip
Home: makassar, south of sulawesi, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER